jendela berembun, pemandangan pertama yang aku lihat. ku usap jendela itu, untuk memperjelas keadaan sudah tiba dimana kah aku. cikarang, pukul 08.00 Pm bis ini masih terdiam di tempat ini sejak satu jam yang lalu, macet lah penyebabnya. kurasakan pergerakan yang amat singkat dari bis ini. oh ayolah, telat itu memuakkan. berurusan dengan mereka? oh hell no!
mungkin ini bukan yang pertama aku mengahadapi mereka. tapi ini memang yang pertama dalam hidupku berhadapan dengan orang macam mereka. siapa mereka? siapa lagi selain atasanku. sebenarnya prosedur ketika terlambat tidak rumit, hanya perlu meminta tandatangan kepada mereka. tapi itulah masalahnya! mereka yang membuat semua ini menjadi rumit dan sulit.
leader? oh no! aku muak berhadapan dengannya. orang yang penuh dengan kemunafikkan dalam hidupnya. dosa? terserahlah. aku mengatakan yang sebenarnya. memang awalnya aku sempat mengaguminya, itu pun ketika aku baru satu bulan di perusahaan itu. but setelah cukup lama aku baru tahu, dia itu benar-benar om-om yang tidak tahu malu. bagaimana tidak, dia itu sering mengincar anak buah perempuannya yang dianggap memiliki tubuh yang cukup 'ekhem' untuk dijadikan pacar or teman kencan. sedangkan dia sudah berkeluarga. aku sadar mungkin ini slah satu hal yang wajar yang akan sering ditemui dalam sebuah kehidupan di perusahaan. tapi ayolah, ini hal yang tabu dan baru untuk kehidupanku. tapi yah manusia tidak selalu buruk bukan? untuk meminta tanda tangannya tidak terlalu rumit dan berbelit-belit, hanya saja perlu kewaspadaan lebih dan menjadi "biasa" . you know what i mean.
supervisor. hell, ini yang paling horror menurutku. jujur dari semua atasan dia makhluk ter-horror diantara ketiganya. why? tentu jawabannya bukan karena dia tidak memiliki kepala atau karena punggungnya berlubang. dia itu samurai berkarat. well aku tau perumpamaan ini sangat janggal. tapi itu memang pas untuknya. perkataannya bukan main tajamnya, dan efek dari ucapannya bukan main sakitnya. so bisa membayankan bukan jika berhadapan dengan'nya' palagi dengan alasan meminta tanda tangan.
manager. hell no! walaupun tidak seperti leader yang 'ekhem' memuakkan itu, dan tidak seperti supervisor yang horror itu. manager ku ini juga cukup menjengkelkan, yah setiap orang yang meminta tanda tangannya paling tidak harus mempersiapkan mental dan raganya. terdengar agak berlebihan? tidak! karena ia pasti akan mengeluarkan pidato yang panjang, 30 menit panjang bukan? itu pun untuk masalah yang di anggap sepele. beberapa bulan yang lalu pernah terjadi kasus seseorang membolos dan seperti prosedur yang berlaku, ia di wajibkan meminta tanda tangan. alhasil ia harus mendengarkan omelan manager selama seharian penuh. oh god jangan sampai itu terjadi padaku.
'wusss' semilir angin mengembalikan ku pada keadaan saat ini. kendaraan berjejer rapi, bergerak seirama dengan alur yang telah di perhitungkan oleh lampu lalu lintas. kubiarkan angin malam membelai wajahku, merusak tatanan jilbab yang ku kenakan.
hah, setidaknya mereka mebukakan pemikiranku tentang hidup :) oh ya sejak kapan jendela ini terbuka?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar